Monday, December 17, 2012

Gw Berharap Alam Tetaplah Alam, Bukan Objek Wisata

Gw senang akan alam yang indah, asri, tenang, alami, liar, murni.

Tapi biarkanlah ia di sana, tak terjamah.

Mungkin lebih baik kita ngga tahu juga itu ada.

Biarlah laris manis film horor uka-uka. Biar pada jalan2 ke kuburan. Biarlah ga ada film sinetron alam raya.

Nanti alam kita diserbu warga kota.
Yang ngga tau adat, ngga tau adab.
Dunia miliknya, peraturan dibuatnya.
Dateng modalnya duit aja, pengalaman ga ada, pengetahuan ga ada.

Alamikah, liarkah, murnikah, masihkah tak terjamah ketika alam diduduki manusia?
Itu jadi tempat wisata.
Yang harus ada tukang kebersihan.
Tukang layani.
Tukang loket.
Sehingga mereka merasa membayar, lalu berbuat sesukanya.

Kukira keriput, rupanya jalur pendakian yang makin nyata.
Kukira flek di wajahmu, ternyata sampah2 yang ketinggalan.
Kukira uban, ternyata terumbu karang mati memutih terinjak2.
Kukira... kamu semakin tua, dan kami tak juga dewasa.

No comments: