Sunday, December 19, 2010

Tentara Makan Amerika

Tentara Indonesia, memasuki rumah makan Amerika. Wajahnya tampak bahagia, makan ayam goreng minum berwarna.

Kalian seharusnya bisa lebih bahagia! Tapi manusia Indonesia memang bersahaja.

Aku tidak ingin jadi tentara! Pengorbanan begitu besarnya. Terima kasih pada kalian karena sudah mau menanggungnya demi saya dan jutaan warga dunia lainnya.

Serius, TERIMA KASIH.

Asal jangan ada yang rusuh saja, serius lagi, kami jadi ngeri.

Sekali lagi, terima kasih telah mengabdi untuk negeri ini.

Terima Kasih, Hari Ini Menyenangkan

Malam ini banyak arti.
Pertemuan lanjutan dari pertemuan awal sekitar 7 tahun lalu, 6 tahun lalu, dan 5 tahun lalu. Kenapa banyak tahun? Karena kami dari generasi yang sama, angkatan berbeda.

Dulu kami bukan apa-apa.
Sekarangpun bukan.

Tapi lihatlah banyak impian yang dulu cuma angan. Sekarang kesampaian.
Dan pencapaian saya termasuk paling payah. Apakah mimpi saya terlalu rendah?

Mimpi yang tinggi disertai keberanian bersikap, kemauan kuat, dan usaha yang hebat. Hey, sepertinya keberuntungan memberi kontribusi yang kecil dari pencapaian kalian. Sepertinya...

Mungkin kepalaku akan mengembang hingga pecah bila menapaki pencapaian kalian. Menjadi sombong. Atau menjadi makin bijaksana? Berlian mengkilap karena gesekan, dan bentuk ujian bisa juga melalui keberhasilan.

Debat kusir pagi tadi, jangan cuma jadi wacana. Kita buktikan saja siapa yang paling berguna. Bukan, bukan untuk mencari siapa mengungguli siapa. Diakhir nanti kita akan sadar. Persaingan kita memberi kebahagiaan, untuk diri sendiri dan orang lain. Itu kan intinya yang kita bicarakan? Itulah yang harus kita jawab.

Keberhasilan bangsa ini bukan dari orang-perorang, tapi dari keseluruhan yang digerakkan kelompok. Semoga kita termasuk kelompok itu, kelopok perubahan.

Sodara-sodari, kita punya segalanya.

Tuesday, December 14, 2010

Tetoooott!!

Dunia percintaan emang bikin jungkir balik.

Tuesday, December 7, 2010

Apa Ini? #1

TRANSFORMASI

Kalau kau seorang anak lelaki.
Lalu menjadi perempuan.
Kamu suka mana (apa? siapa?)? Lelaki atau perempuan?

Hayo... Apa jawabmu?

Kamu belum bisa menjawab. Karena belum mengalami.

Kalau sudah mengalami, aku tak perlu bertanya, jawaban sudah di depan mata.



ASIK LHO

Saat akan sholat tadi, ter-"cling!" suatu kesimpulan. Tentang diriku. Tapi sepertinya penting. Untuk diriku.
Tahukah kau orang yang paling asik diajak bicara?
Ya-i-tu, orang yang menerima kejayusanku.

Lalu siapa orang yang paling asik untuk menjadi istrinya dia itu? Artis pendatang baru itu.
Ya-i-tu, orang yang menerima kegayusannya.

Yang terbersit-terbesit "cling" itu biasanya hanya angin lalu, terkadang sesuatu yang luar biasa. Mungkin tanpa "cling" teori gravitasi bisa telat dirumuskan untuk beberapa tahun. Tapi anggap saja yang hanya berhubungan dengan satu pribadi itu angin lalu. Seperti "cling" diriku. Kecuali kamu sedang menelitiku.


HAL BAHAGIA HARI INI

Hari kemarin kudapat buku Hatta. Entah ini membahagiakan atau tidak. Otakku akan berpikir, pasti. Dan tentu menyenangkan, memikirkan negara dan kehidupan. Biar cuma sementara.
Kalau kau ingin tahu apa yang membahagiakan hari ini. Hari ini, saat ini, sudah jadi hari kemarin.


AH!

Ah! Mengapa suara yang tenang bercerita tentang cinta membuatku bergetar?
http://www.youtube.com/user/hellomotion#p/a/u/1/e8zDJptrjT8


OH...

Oh kenapa aku meracau saja dari tadi lewat tulisan di sini? Aku tidak pandai bicara, kawan.


JANGAN

Jangan mengembang dulu hidungmu. Aku tidak sedang membicarakan kamu, kamu, atau kamu.

Tuesday, November 23, 2010

Lala

Kalau diingat dahulu waktu awal membuat blog, gw pengen ngisi blognya dengan sesuatu yang ga asal omong. Setiap informasi ada referensinya, tanda baca dan bahasa yang benar, menghindari memasukkan unsur... apa ya? Curhat kali.
Tapi waktu berjalan, manusia berubah. Bukan berarti berubah sepenuhnya. Saat ini cuma mau nulis apa yang melintas di dalam kepala. Ya yang ditulis ini.
Ga jelas, ga terstruktur, kayak ABG lagi curhat di diarynya. Ahaha, waktu sekolah saya menulis diary, biarpun sekarang saya merasa itu memalukan. Bukan, bukan diarynya yang memalukan, tapi isinya. Saya tidak malu untuk menulis.
Kenapa malam ini begitu galau? Bah bahasa galau!
Tengah malam membuat otakmu lebih bisa berpikir. lebih melankolis. Curhat dengan teman akan makin intens saat makin larut. Lalu lupa waktu bangun tidur.
Pernahkah kau mengetahui orang yang tenggelam dalam alkohol karena kekecewaannya pada hidup? Ya, kadang kita menggunakan alkohol dalam bentuk lain untuk semakin menghancurkan hidup kita disaat kita kecewa pada hidup kita yang hancur.
Hatiku tidak sedang hancur.

Aah, kata-kata sampah apalagi yang akan ditulis? Tanggal segini harusnya gw istirahat untuk tugas besok dan besoknya. Sepertinya gw sedang menghancurkan diri sendiri. Ah ini sedang mencari penghiburan sebelum memulai tugas yang masih harus dikerjakan. Padahal besok sudah deadline. Apa istilahnya? Procrastinating? Ketagihan ngerjain tugas disaat2 terakhir.

Udah ah, ngantuk dan belom ada yang kelar.
SMS juragan dulu. Dadah...

Monday, October 4, 2010

Profesi

Apa kabar kawan?
Sudah bekerja? Mencari kerja?
Menikmati pekerjaan kalian? Semoga pencapaian dan pendapatannya membuat kita tetap bersyukur. ^_^

Pernahkah kalian memimpikan pekerjaan lain yang lebih baik? Yang sesuai dengan minat dan bakat, yang membuat kalian tetap idealis terhadap pikiran kalian. Pernahkah juga kalian membayangkan pekerjaan yang tidak ingin kalian lakukan?

Saya pernah kepikiran, dan saya menyesali ini, kenapa ada orang mau jadi bencong (membayangkan bencong pengamen)? Penghasilan ga seberapa, dandannya ribet, diejek orang lagi.

Saya masih belum menemukan alasannya sampai pagi ini menonton berita tentang PSK korban perdagangan manusia. Bahwa ternyata hidup itu tidak mudah. Bayangkan saja, dari hasil "melayani" setiap orang mereka hanya mendapat 120 ribu. Coba hitung 120 ribu dikalikan sekian orang dikalikan sekian hari bersih per bulan. Kamu akan mendapat angka, tapi tidak ikut memahami penderitaan mereka.

Penyakit kelamin, bayangan dosa, pengucilan masyarakat, harga diri yang jatuh, masa kerja yang singkat, depresiasi yang tinggi, dll menjadi risikonya. "Mau bilang apa sama orang tua dan anak saya nanti?" Mungkin itu jeritan hati mereka. Dan kau tahu, sepertinya 120 ribu itu termasuk nilai yang tinggi? Bukan saya pernah mencoba, tapi informasi datang dari mana saja: ada yang bertarif 50 ribu, kawan!

Kawan, saya ingin menikmati hidup ini apa adanya.
Membantu orang lain sebesar kemampuan.
Doakan kehidupan mereka dan kita semua menjadi lebih baik lagi, agar tidak ada yang terhina saat mencari penghasilan untuk keluarga.

Sunday, September 19, 2010

Kurang, Maka ...

Oh ya, saya kesulitan untuk membuat tulisan. Petanda kurang membaca. Saya sekarang lebih suka membaca komik atau novel grafis, tapi bukan berarti jadi lancar menggambar.

Saya kesulitan berpikir, memang sudah jarang belajar.

Hey kalian yang mempunyai gairah hidup meluap-luap, BERSYUKURLAH! Nikmat kan hidup ini? :-)

Baiklah, saya ingin menata hidup yang lebih bahagia. Mari...!*
*ya, mari, artinya saya tidak ingin cuma saya sendiri yang menata hidup lebih bahagia, kamu juga!

Sunday, August 15, 2010

Kembali Demen Membaca

Ditulis Senin, 16 Agustus 2010

Sabtu kemarin sampai di Blok M, Jakarta jam setengah empat. Tak disangka ada Mama juga, kirain cuma Ashri sama Papa. Ah, disambut saya. Bukan dengan karpet merah, tapi lebih dari itu: Pelukan hangat dan kebahagiaan.

Pas saya peluk, Ashri udah makin tinggi. Dulu masih sepinggang saya, kapan ya? Yah masih saya kuliah sih. Sekarang dia sudah sedada saya dan rambutnya bau matahari, kebanyakan main dek. Tapi dasar adik yang bertaktik, langsung saya ditodong buat membelikan fastfood. Bukan untuk dimakan saat itu juga, tapi buat buka. Dia puasa full! Nah, semakin jelas kau mulai besar dek.

Seperti biasa, ga mungkin kalo udah masuk tempat belanja ga kena beli yang lain. Abrakadabra! *cring* Sekarang Ashri megang plastik. Isinya baju buat dia dan keponakannya. Haha, sebagai kakak, itu salah satu tugas saya. Mengampu yang dibawah. Apalagi sudah bekerja, jauh lagi! Bukannya menggantikan kehtidakhadiran dengan materi, tapi sayang bisa diungkapkan dengan apa saja.


Tahukah kamu, kalo udah ke emol tapi ga ke toko buku tu GA GAHUL! Makanya, demi menjadi anak GAHUL versi ghuwe, melangkahlah ke toko buku. Disana bertemu buku baru Andrea Hirata, Padang Bulan. Comot langsung di comot. Kalo kata Mama&Papa: "Kalo buat makan mah jangan irit-irit kak." Maksudnya jangan membuat diri menderita kurang makan padahal mampu beli makan. Kalo gw kembangkan kalimatnya jadi "Kalo buat makan mah jangan irit-irit, beli buku jangan pelit-pelit." Saya cinta membaca sejak diperkenalkan pada Majalah Bobo.

Karena sebelum hari selasa temanya adalah liburan dan jalan-jalan, maka saya menahan diri untuk buka Padang Bulan. Ini liburan yang untuk jalan-jalan bung! Tapi kenyataannya karena belom kemana-mana juga sampai senin pagi ini, saya bukalah itu buku. Bau kertas, enaknya megang buku baru.... Hal pertama untuk dilakukan setelah membuka buku adalah menempelkan harga di bagian halaman cover belakang buku. Tapi karena semua cover adalah cover depan, saya pasang di buku bagian kedua, Cinta di Dalam Gelas. Kenapa memasang harga begitu? 20 tahun lagi, kalau buku itu masih ada, mungkin kita bisa mengenang harga buku jaman dulu. Kok mahal sekali? (Ceritanya udah redenominasi)

Senangkah kalian membaca pengantar dari penerbit dan prakata sebelum membaca isi cerita? Biasakahnlah. Buat gw, membaca itu memancing mood dan membangun suasana buku, biar pas baca dari awal udah langsung masuk dalam cerita. Secara moral, sama aja dengan dengerin orang bicara. Menulis itu butuh berpikir, jadi saya ingin menghargai buah pikiran penulis yang pasti pikirannya hebat karena sudah dipercaya tulisannya tersebar beribu-ribu eksemplar. Kata pengantarnya bikin merinding dan menimbulkan harapan, ada juga bagian yang menggelitik. Penasaran? Coba aja dibaca.:)

Saya belum habis membaca bab pertama: Lelaki Penyayang. Tapi baru membaca segitu aja langsung menimbulkan keinginan saya untuk menulis. Ada bagian-bagian tulisan yang saya suka.
Pertama, JUDUL babnya.
Kedua, "Sebaliknya, Syalimah tak perlu dibelikan harta benda. Ia telah punya Zamzami dan itu lebih dari cukup."
Ketiga, "Lelaki itu amat penyayang pada keluarga sehingga Syalimah tak memerlukan apa pun lagi di dunia ini."

Sederhana sih. Tapi ketulusan memang tidak rumit.

Semoga cerita selanjutnya semakin menarik. Siap-siap dibangkitkan kembali kesenangan membacanya! Kemarin lalu sempat lesu membaca.



Oya, saya membaca sambil mendengar lagu-lagunya Adhitia Sofyan. Aduh, pas bener.... Mas Bang Kak Adit ini udah punya tiga album dan kalian dapat mendapatkannya secara GRATIS. Dia menyediakan link download di blognya. What a kind person. Saya masih senang yang gratis-gratis, apalagi kalau bagus. xP

Baiklah, moga-moga setelah baca ini hasrat membacamu meningkat dan makin sayang keluarga. Buat besok, Selamat Hari Kemerdekaan!!! :-)

Link yang bukan killerjo:

Adhitia Sofyan
Andrea Hirata - Padang Bulan
Asal gambar cover buku
Perum Damri, saya naik ini dari Bandara Soekarno-Hatta
Zzzz Blog sayah

Friday, July 16, 2010

Piala Dunia Sudah Lewat Kawan! Jangan Permasalahkan Lagi.

Waah sudah lama tidak menulis di blog. Kali ini entah apa yang mau ditulis, tapi paksain aja nulis, demi bernostalgia dengan Creative Thingies dan Hari-hari Bersemangat, haha...

Piala Dunia sudah lewat dan lewat begitu aja, mungkin karena saya ngga nonton pembukaan, Argentina dikalahkan Jerman, sampai Final dan penutupan. Coba kalau saya nonton itu semua dan ikut taruhan, piala dunia mungkin akan lebih berarti, tapi siapa peduli?

Sudahkah kalian membaca berapa duit yang beredar selama piala dunia? Saya cuma baca yang ini, hadiah untuk para peserta:

Tahapan Hadiah Utama Uang Tampil Negara Peraih
Penyisihan Grup USD 8 juta USD 1 juta Afrika Selatan, Perancis, Yunani, Nigeria, Slovenia, Aljazair, Australia, Serbia, Denmark, Kamerun, Selandia Baru, Italia, Pantai Gading, Korea Utara,Swiss, Honduras
Putaran Kedua USD 9 juta USD 1 juta Korea Selatan, USA, Inggris, Meksiko, Slovakia, Chile, Jepang, Portugal
Perempat Final USD 18 juta USD 1 juta Brazil, Ghana, Argentina, Paraguay
Semi Final USD 20 juta USD 1 juta Uruguay, Jerman
Runner Up USD 24 juta USD 1 juta Belanda
Juara USD 30 juta USD 1 juta Spanyol
sumber (diedit dikit)*

Coba kita itung hadiah atas posisinya aja ya (saya memakai kata kita biar kamu juga merasa ikut ambil bagian, xp) :

+ $128 juta untuk peserta yang berakhir di penyisihan grup
+ $ 72 juta untuk peserta yang berakhir di putaran kedua
+ $ 72 juta untuk peserta yang berakhir di perempat final
+ $ 40 juta untuk peserta yang berakhir di semi final
+ $ 24 juta untuk runner-up
+ $ 30 juta untuk juara
-------------------------------------------------------------
=$366.000.000,00 untuk honor posisi seluruh peserta

Wow, itu aja pake Dolar angkanya udah berentet ya... Gimana kalo di Rupiahkan? Baiklah, mari kita pakai kurs Menteri Keuangan sebagai "Daftar nilai kurs sebagai dasar pelunasan Bea Masuk, PPN, PPnBM, Pajak Ekspor dan PPh, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 470/KM.1/2010 tanggal 05-07-2010.

Dengan kurs Menteri Keuangan tanggal 11 Juli 2010** sebesar Rp9,056.00, maka honor pesertanya jadi Rp3.314.496.000.000,00, walaaahhh makin panjang aja!

Oke, saya belum akan membahas berapa banyak keluarga miskin yang bisa dibantu dengan uang segitu, kali ini saya cuma mau nanya, kira-kira gimana ya perhitungan pajak penghasilannya? Hadiahnya kan dari FIFA. Kalau di Afrika Selatan sana ada aturan pajak atas hadiah, apakah negara tersebut memungut pajak atas hadiah kepada para peserta piala dunia? Atau pajak dipungut negara tempat kedudukan FIFA? Kalau di negara kita sendiri, apakah akan dipungut pajaknya? Hmm,, saya ngga ngerti.

Kalau diitung-itung di Indonesia ya, tarif PPh atas hadiah perlombaan untuk WP Luar Negeri bukan BUT sebesar 20%***. Jadi kalo ditarik, bisa dapet penghasilan Rp662.899.200.000,00. Wow kan tu! Masak ya ngga ada yang pengen dapet segitu?

Baiklah, sekarang pertanyaannya, gimana perlakuannya untuk Piala Dunia 2002 Jepang-Korea Selatan?

Adakah yang bisa memberi jawaban penasaran saya?

* http://yasiralkaf.wordpress.com/2010/07/10/hadiah-piala-dunia-2010
** http://www.depkeu.go.id/ind/currency/Default.asp?NumaReg=470/KM.1/2010
*** http://www.pajak.go.id/index.php?view=article&catid=100%3Apph&id=152%3Apph-hadiah-dn-penghargaan&option=com_content&Itemid=171

Friday, April 2, 2010

Tersadar

Saya baru menyadari kesalahan saya dalam hidup ini.
"Saya memandang hidup ini dengan serius, namun menjalankannya dengan main-main."
Buat saya, sebenarnya tidak masalah kita memandang hidup dengan cara apa, asal kita bahagia. Namun untuk mendapatkan kebahagiaan itulah harus dijalankan sesuai dengan caranya masing-masing.

Lalu, apakah kalian berpikir saya akan menentukan akan memilih yang mana? Entahlah, hidup seperti ini masih melenakan. Biarkan saya berpikir.

Monday, March 1, 2010

Cak cuk cak cuk cak cuk cak cuk.
Kasar?
Jorok?

Biasa aja lagi. Karena saya tidak hidup dalam lingkungan yang mengonotasinegatifkan kata itu.

Friday, February 26, 2010

Idealisme kayak tahi kucing. Tahu kenapa gw bilang gitu? Kalo lo nginjek tu tahi kucing pake sepatu kesayangan lo, terus udah lo cuci itu kotoran. Sumpah, baunya ga bakal ilang dari sol karetnya sampe tiga hari. Sama kayak idealisme, sekali lo belajar menjadi idealis, perasaannya ga bakal ilang biarpun tindakannya udah ga lo lakukan. Tahi kucing itu bau tahi kucing. Baik atau buruk? Tergantung apakah lo suka dengan tahi kucing atau enggak. Atau kita ubah metaforanya. Idealisme sebagai duren yang baunya ga ilang biarpun tangan kita udah dibilas air. Senang enggaknya lo sama duren yang menentukan bau duren itu menyenangkan atau memuakkan. Idealisme juga gitu, tergantung selera kesukaan dan selera kepentingan.

Sepatu, bisa kita ganti. Bisa kita buang. Gampang kan? Kalo kondisinya lo ga punya uang atau ga ada yang jual sepatu dan lo harus pake sepatu itu tiap saat, apakah keadaannya jadi gampang. Kita berjalan pakai sepatu biar nyaman dan aman. Berarti sepatu sebagai sarana kenyamanan dan keamanan jalan kita. Kita tetap bisa berjalan tanpa sepatu karena sepatu bukan bagian dari tubuh kita.

Sepatu bagai pekerjaan kita. Coba sekarang ganti kata sepatu dengan pekerjaan, jalan sebagai kehidupan, dan tubuh dengan hidup.

Mau ganti sepatu yang bau tahi kucing atau mulai menyukai bau itu di sepatu, atau tidak pakai bau? Mungkin tidak bau merupakan bau tersendiri.

-limboto, 25/02/2010-

Thursday, January 21, 2010

Saya Banyak Menulis Sedang Tertawa!


Tanpa melihat ulang apa yang sudah saya tulis, saya sudah bisa memastikan kalau saya telah terlalu banyak tertawa waktu berbicara dengan teman-teman. Setiap komentar berisi "hahaha", "hehehe", "wkwkwk", dan sejenisnya. Tapi dalam hati saya suka bertanya: "Apakah saya sebahagia itu?" Sebenarnya saya tidak selalu bahagia, lagipula tawa saya juga tidak selamanya dilandaskan rasa suka, bisa saja untuk menutupi kekesalan atau malah ejekan? Yang pasti percayalah kawan, dari sekian banyak tawa yang saya lontarkan, sedikit yang tidak benar-benar tertawa. Jadi jangan berkecil hati. Lagipula kalau tidak berbicara, ngobrol, tidak akan sesering itu saya tertawa.

Ternyata berkomunikasi sesama manusia menghasilkan kebahagiaan ya! Yah, memang seharusnya seperti itu komunikasi yang baik, yang positif. Masih mau mengotori dengan hinaan? Ah sudah basi. Ketika kita mengejek orang lain, bukankah kita telah memasang perangkap untuk diri sendiri? Dengan mengejek, kita membuka pintu kepada orang lain untuk juga melontarkan ejekan pada kita. Bukan cuma sang korban, tapi juga penonton. Dan selamat! Suatu saat kita harus menerima. Mungkin ada yang cukup egois dengan tidak membiarkan dirinya disalahkan atau bahkan tidak mengakui kesalahan. Caranya? Ya dengan kebohongan. Benar-benar komunikasi ejekan telah menjadi lingkaran setan.

Kembali ke pembicaraan awal, kenapa ya banyak sekali tertawa? Kalau saya sih karena senang bercanda dan tidak ingin menyinggung, makanya tertawa sebagai tanda keinginan saya untuk mengajak bercanda, santai. Kalau anda bagaimana?

Friday, January 1, 2010

Reviu? Bukan. Ngomongin She's the Man

LATAR BELAKANG
She's the Man, diperankan oleh Amanda Bynes. Film 2006 ini baru gw tonton bareng Angga & Mba Winda. Komedi romantik, jelas Mba Win. Oke, malam itu saya ingin menonton film yang ringan saja. Mualailah filmnya.
Ceritanya sih tentang usaha seorang cewek, Viola (Amanda Bynes) yang suka sekali main bola dan tergabung dalam klub sepak bola wanita di sekolahnya, Cornwall. Tapi karena peminatnya terlalu sedikit, maka ekskul tersebut dibubarkan sekolah. Ingin terus bermain sepak bola, Viola meminta ikut bergabung dalam tim sepak bola laki-laki sekolahnya. Namun permintaannya ditolak sang pelatih, malah Viola diejek bahwa wanita tidak mungkin mengalahkan lelaki.
Disaat yang tepat, kakak Viola, Sebastian (James Kirk) pindah sekolah ke Illyria. Belum juga masuk sekolah, Sebastian cabut satu minggu ke London untuk manggung. Kebetulan Illyria adalah calon lawan Cornwall dalam pertandingan sepak bola yang akan datang. Merasa ingin membuktikan bahwa pernyataan bahwa perempuan tidak dapat mengalahkan laki-laki itu tidak benar, Viola menyamar menjadi kakaknya agar dapat masuk dalam tim sepak bola Illyria untuk dapat mengalahkan Cornwall.
Singkat cerita Viola berhasil menyamar jadi Sebastian dan diterima jadi pemain inti tin Illyria dan tibalah saatnya pertandingan dan mereka...? Tonton saja filmnya. Karena film remaja, tentu saja dibumbui cerita cinta, kekonyolan, dll lah. Juga satu lagi... ketidaklogisan cerita.

KETIDAKLOGISAN CERITA
Selalu muncul pertanyaan ketika gw menonton film ini yang menyebabkan tidak dapat menikmati cerita sepenuhnya. Mari gw uraikan sebagian:
1. Viola menyamar sebagai lelaki dan sekamar dengan Duke (Channing Tatum) selama hampir 2 minggu dan berinteraksi dengan kawan-kawan lainnya. Apa insting cowok-cowok itu ga menangkap kehadiran betina?
2. Karena berbagai hal kebetulan, Sebastian asli yang bermain bola di babak pertama pertandingan. Sebastian ga bisa maen bola, makanya dia ditarik sama pelatihnya. Tapi di babak kedua Sebastian gadungan gantiin Sebastian Boongan, setelah merengak-rengek dia diizinkan pelatih buat main lagi. Hello! Pemain yang udah diganti ga bisa dimainin lagi om! Ini Sepak bola, bukan Bola Basket ataupun American Football!
3. Ditengan pertandingan babak kedua ada keributan antar pemain dan cukup diselesaikan oleh pelatih Illyria. Hey! Kemana wasitnya? Mana kartunya? Orang tonjok-tonjokan kok!

OASIS
Yang membuat gw bertahan nonton film ini adalah ketidakinginan untuk merasa penasaran karena cuma nonton setengah. Yah, sebenarnya alasan utama adalah karena AMANDA BYNES! Lucuuu! Ekaspresinya itu... Ah, oke sekali. Hahahay! Oke, saya suka lihat dia.


SOSIAL
American style! Lo bisa liat orang ciuman di restoran, jalanan depan asrama, pesta dansa, lapangan bola, DIMANA-MANA!!! Pertandingan bolanya juga diselingi adegan pamer organ yang biasanya ketutupan pakaian dalam. ouch! Saat melihat sih gw senang, tapi jangan sampai ini terjadi di negeri kita deh. Hehe, egois ya?
Inilah yang jadi kiblat gaya pergaulan anak muda. Ckckck....
Ga perlu membahas adat ketimuran atau apa, tanyalah sama hati nurani, apa ini pantas? Bukannya gw munafik ga pernah nyium, tapi apa harus dipertontonkan? Kayak kambinglah kalo dimana sempat, siapapun diembat. Kawan, ambil baiknya, buang buruknya.

Dan pada saat yang sama di stasiun TV swasta nasional menayangkan film komedi horor yang isinya cewek seksi-seksi.

Jadi apa yang dapat anda simpulkan setelah membaca ini? Ga ngerti? Ga penting? Paling ngga ada bonus potonya Amanda ya...


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/She%27s_the_Man
http://www.imdb.com/title/tt0454945/synopsis
http://gallery.newkerala.com/wallpaper/Amanda-Bynes/