Sunday, August 24, 2008

Hidup, Bahagia

*
Tempo hari, waktu gw lagi jalan di sebuah gang, gw papasan sama pemulung yang lagi ngambil sampah. Dia lebih pendek dari gw, kurus, hitam terbakar matahari. Usianya kira2 23-25 tahunan, entah kalo lebih muda atau lebih tua. Dia berkeringat. Sore itu masih berburu, masih memulung.
***
Kemarin hari minggu. Sepulang dari lari pagi di GOR Ragunan gw ngeliat bapak2 di seberang jalan yang entah orang kurang waras entah gelandangan. Bajunya lusuh, kotor banget, berantakan, pakai sepatu kulit warna hitam yang diinjek bagian penutup tumitnya. Gw bertanya-tanya, apakah nyaman dia berjalan kayak gitu? Pasti perjalanannya jauh karena ngga mungkin kan naik kendaraan pribadi atau kendaraan umum, lagipula mungkin aja dia ngga tau tujuannya berjalan.
10.000 langkah per hari. Orang-orang yang hidupnya lumayan menyisihkan waktunya cuma buat lari-lari kecil atau jalan kaki muter-muter biar bisa melangkah 10.000 kali. Dan bapak yang entah gelandangan entah orang kurang waras itu menghabiskan waktunya dengan berjalan untuk tetap hidup.
Bibirnya mengatup rokok putih yang terlihat jadi bagian paling bersih dari dirinya. Rokok itu utuh, tidak dinyalakan. Mungkin ingin menikmati lebih lama, kapan lagi ada rokok menemani?
***
Setiap disodori surprise yang sering, Ruben Onsu dan Olga Syahputra selalu menangis haru.
Dalam setiap reality show bertajuk "Seandainya Aku Menjadi" yang diakhiri dengan air mata bahagia-bersyukur, gw selalu melihat sang bapak tua yang menjadi tulang punggung keluarga tidak meneteskan air mata. Memang tampak haru di wajahnya, di matanya.
Kemana air mata itu?
***
Sejak bisa bertanya dalam hati tentang apa yang dirasakan orang lain, gw selalu bertanya: "Kapankah mereka (orang2 -maaf- miskin) bahagia? Karena apa? Sedangkan hidupnya tidak banyak pilihan."
Apakah kebahagiaan mereka sama dengan kebahagiaan gw waktu dibeliin mainan? Kebahagiaan yang ngga kebentur pertanyaan tentang pemenuhan kebutuhan hidup di masa depan.
Apa gw bisa membahagiakan mereka dengan keadaannya (ekonomi) sekarang?
Atau keadaan mereka harus berubah agar lebih bahagia?
Bagaimana? Kebahagiaan memang dalam hati, tetap saja butuh perbuatan. Perbuatan, perbuatan....

* gambar diambil dari http://www.cibuku.com/images/d4/orang_miskin_tanpa_subsidi.jpg

Reuni Biddik


Hari Sabtu lalu mantan anggota Bidang Pendidikan Himas 2006/2007 pada reuni. Penggagasnya anggota Biddik yang udah lulus. Ada kabar gembira, Kang Agus sang Kabid akan menikah di bulan Oktober tanggal 2 Syawal. Calon istrinya sendiri masih kuliah di Yogya. Kami semua tentu bahagia dan tidak heran kenapa Kang Agus nikah cepet karena di STAN udah biasa banget.
Yoi, pembicaraan yang berkembang di STAN ngga jauh2 dari nikah, penempatan, dan kadang IP (sakit hati saya). Menikah... Haha! Waktu tingkat 1 dan 2 hal itu juga jadi pikiran gw. Tapi kenapa pas tingkat 3 udah ga begitu ngurusin ya?
Orang-orang nyari calon.
Waaa!!! Pengen nyenengin orang tua dan adik2 dulu kalo udah kerjaaaa!!!
Buat kang agus, mba amel, dimas, mas evan, hendra, intan, wulan, kapan ngumpul bersama lagiii???!!! bersama kalian ada ketawa+belajar, jadi asoy.

Oiya, reuninya di kampung bunga, bintaro. romantis lhooo!!!

Energi Alternatif Anak Siapa?


Setelah dipaksa ninggalin minyak tanah, penduduk Jakarta dikasih gas elpiji sebagai subtitusi. Minyak tanah lebih mahal dari bensin, penduduk ga bisa balikan. Sekarang Elpiji harganya naik lagi, aduh! Ibu-ibu makin pusing ngatur keuangan keluarga. Di beberapa daerah Indonesia banyak muncul inovasi energi alternatif. Kayak gas dari tinja maupun ampas tahu. Lalu timbul pertanyaan: "Kenapa Pertamina ngga ngembangin energi alternatif ini?" Terus jawaban kembali kepada definisi Pertamina sendiri, yaitu Perusahaan Tambang dan Minyak Negara. Jadi arti Pertamina bukan perusahaan penyedia energi dan bahan bakar. Terus, tau ada warganya yang kreatif, kenapa negara ngga ngembangin? Nah, ada PLN si, tapi kan dia Perusahaan Listrik Negara. Tugasnya menyediakan listrik, bukan mengembangkan energi. Lah, terus kementerian ESDM gimana? Kalo dikerjain Kementerian ESDM lalu hasilnya dipasarkan, nanti saingan sama Pertamina dong....
Hahaha! Yang salah kaprah sebenarnya bukan pemerintah, tapi pola pikir saya, silahkan nggerundel, tapi komennya harus bagus2in ya, hehe....
*Lalu siapa ini yang mau mengembangkan energi orang-orang kreatif Indonesia? Hayoo, monggo dimanfaatkan biar sama2 untung.

Friday, July 11, 2008

Tanyai Diri Sendiri

Ada orang yang merasakan kebanggan kalo bisa ikut berdemonstrasi. Menentang pemerintah, minta keadilan, minta hukuman terberat buat pelaku korupsi, dan lain – lain. Tapi gimana kalo yang duduk dalam pemerintahan itu, yang berbuat salah itu, yang korupsi itu adalah ibu dan bapak mereka sendiri? Masihkah mereka berminat mendemo? HEBAT!!

Oh Lalu Lintas Kita, Lalu Lintas Jakarta

Sebagai seorang penglaju pengendara motor, gw sering mendapati berbagai hal yang sangat biasa terjadi, padahal sebenernya salah. Ni iseng2 bikin soal yang jawabanya didapet dari kata2 orang laen sama dari pengamatan gw...

Jawablah soal – soal berikut dengan tepat dan singkat! Segala ketidakjujuran dalam pengerjaan soal akan ditindak tegas dengan nilai E!

1. Apa fungsi memakai helm?

Biar gak ditilang

* biasanya dipake di jalan2 raya yang biasa polisi siaga. Padahal helm berguna banget buat meminimalisir cedera di kepala kalo kecelakaan, malah bisa nyelametin nyawa!

2. Apa arti lampu lalu lintas yang berwarna kuning?

Tancap gas sebelum merah

* ini nih kebiasaan tiap lampu merah! Terutama motor yang lebih gesit dari mobil. Selalu aja masih ada yang nyerobot biarpun udah merah lampunya.

3. Mengapa setiap pengendara kendaraan bermotor harus memiliki SIM?

Biar aman pas razia

* pantas enggaknya seseorang berkendara ngga bisa dilihat dari punya/nggaknya SIM. Karena bikin SIM udah jadi obyekan oknum2. Jadi, bagaimanapun kemampuan lo, kalo mau nyogok ato punya koneksi ya jadilah itu SIM.

4. Apa fungsi trotoar?

Jalan alternatif

* pengendara (lagi2 kebanyakan motor) yang ngga sabaran ato buru2’ demen bener nih ngubah fungsi trotoar yang harusnya buat pejalan kaki jadi pelebaran jalan kendaraan bermotor. Dan selalu yang jalan kaki yang ngalah. Malah ada gw pernah liat orang yang lebih suka lewat trotoar padahal jalan rayanya sepi. Weleh2...

Dari pengamatan gw berkendara juga sering ditemui kendaraan yang ngga nyalain lampu. Padahal selain buat nerangin jalan si pengendara, lampu juga biar orang lain tahu ada pengendara lain yang kelihatan dari lampunya. Tapi ada juga yang udah make lampu malah ngerepotin... yaitu pengendara yang make lampu halogen. Busyet! Itu bikin buta aja, ga bisa ngeliat apa2 selain lampunya. Terutama mobil ni yang kayak gini, apalagi mobil itu sorot lampunya tinggi, langsung ke mata dah!

Trus ada juga kendaraan yang suka ngelawan arus, angkot2 yang doyan ngetem ngalangin jalan, dua kendaraan yang berjejer ngalangin orang lewat cuman buat ngobrol, telepon dan smsan sambil berkendara (buat gw kalo begini sambil naek motor itu ekstrim banget), suara knalpot yang bikin sakit kuping, ugal-ugalan, dll.

Mungkin ngga sih karakter suatu bangsa dan kebijakan pemerintahnya bisa dilihat dari keadaan lalu lintasnya? Kalo gitu, rakyat kecil ngga cuma dirugikan oleh setiap salah kaprah kebijakan pemerintah dan golongan2 berkuasa lainnya (seperti diteriakkan dalam setiap demonstrasi), tapi juga menjadi tokoh yang merugikan dirinya sendiri dan bangsanya. Coba lihat di jalan, ngga yang kelas atas ataupun kelas bawah, semuanya sama : mau menang sendiri! Pada ga mau ikut aturan. YES!

Dari segala macam pelanggaran lalu lintas, pengendara motorlah yang juara. Kenapa? Karena mobilitasnya lebih tinggi, lebih ramping daripada mobil, dan lebih gesit. Jadi bukan cuma karena pengendaranya, soalnya siapa aja bisa tergoda ngelanggar kalo naek motor. Dan gw sendiripun masih menyentuh arus pelanggaran lalu lintas, xP!

Wednesday, July 9, 2008

Subtitusi Kemewahan

Ketika berjalan-jalan menikmati maupun mengamati kemewahan, gw membuat komitmen yang sebenernya gw sendiri ga yakin akankah bisa dijalankan. Gw kepikiran untuk melakukan subtitusi kemewahan dengan hal yang lebih sederhana dengan menyumbangkan selisih harganya untuk orang yang lebih membutuhkan untuk hidup.

Misalnya suatu saat ketika gw sudah berduit dan akan ngopi2 di coffee shop untuk kesenangan sendiri, gw bakal menggantinya dengan ngopi di warung terdekat atau malah bikin sendiri. Selisih dari uang yang akan dikeluarkan untuk ngopi mewah (keinginan) dengan ngopi sederhana (kenyataan) akan disumbangkan untuk orang yang membutuhkan.

Rumusnya: Harga Keinginan – Harga Kenyataan = Sumbangan

Dengan begitu, gw memang tidak jadi mendapat service yang lebih. Tapi yang pasti akan menajamkan kepekaan dan hidup sederhana. “mengeluarkan sejumlah uang mendapatkan keinginan untuk mengalami kenyataan dengan memberikan orang lain bantuan.”

Sampe sekarang gw masih membayangkan dan mengembangkan gagasan itu. Tapi, ga yakin deh akan terlaksana. Masalahnya baru beberapa tahun lagi gw mungkin punya uang berlebih untuk kemewahan, itu juga kalo kuliah berjalan lancar. Jadi, mungkin aja udah lupa beginian kan. Lalu keinginan gw seperti orang-orang umumnya: tidak pernah terpuaskan. Hhh,,, ada yang mau mencoba dan membuktikan duluan?

Jangan Baca Atau Menyesal

Ada yang beda nih...

Apa yang beda?

Entar dulu! Gw inget-inget.

Apaan buruan?!

Bawel lo!! Ah! Ini dia ketemu!

Paan si? Paan?

Upil yang biasa ngkring di lobang idung lo udah ga ada!

Siyal!!!

Pendaftaran

Jumat itu ada yang membangunkan tidur malasku lebih pagi. Tentu saja bukan subyeknya, karena subyeknya pasti Mama. Tapi obyeknya: aku diminta bersiap-siap mengantar Adikku mendaftar ujian masuk kampus almamaterku. Aku malas sekali, karena ini hari terakhir dan banyak persyaratan yang belum dilengkapi. Tapi akan sejahat apakah hatiku bila membiarkan rasa penyesalan dan penasaran yang akan menggerayangi Mama dan Adikku bila harus mengundur pendaftaran tahun depan. Malah mungkin akan berakibat dendam.

Alhamdulillah nilainya cukup. Berita ini membahagiakan diriku, menyadari saudara sedarahku mengalami juga mendaftar di kampus harapan beberapa orang. Bahwa Ia mampu memenuhi persyaratan pertama.

Hari itu juga aku tidak melakukan kebiasaan Jumat saat liburan: pergi dari rumah setelah Sholat Jum’at. Tidak berat sih, tapi memang malas. Demi memenuhi keinginan Mana, Adik, dan tentu saja Aku. Langkah pertama pendaftaran, yaitu pembayaran di bank, aku sudah menemukan orang cerdik yang memanfaatkan kekosongan peraturan. Mengisi formulir setoran dalam antrian, sementara yang lainnya mengisi di meja-meja yang disediakan dan mengantri setelah selesai. Bagi beberapa orang terasa tidak adil, tapi tidak bisa disalahkan. Karena salah berarti melanggar aturan.

Prosedur demi prosedur dilewati, demikian juga bujukan orang yang memanfaatkan ketidaktahuan pendaftar. Menyebarkan kabar menyesatkan, lalu menawarkan dagangan.

Kini pendaftaran sudah selesai, menyisakan kenangan perasaan tertekan mengetahui ada siswa yang tidak diizinkan mendaftar karena tidak melengkapi persyaratan kelegalan, padahal itu hari terakhir. Lalu timbul tantangan dan rintangan: membantu adikku dua minggu kedepan mempersiapkan diri menghadapi ujian.

Dalam Kabut

Semakin lama makin terjebak dalam asa ini

Mengikuti cahaya remang dalam kabut

Ranting ku injak namun pepohonan dihindari

Tapi aku tak tahu sedang mendaki gunung atau menuju jurang

Ada tiga ular penunjuk jalan

Yang masing-masing bertaring dua, tiga, empat

Tak bisa dibedakan mana yang berbisa. Mungkin semuanya, tapi tak mungkin tidak ada

Dan ular kedua yang kupercaya nampaknya akan mati saja

Ada TUHAN disana dimana-mana

Tapi aku terlalu dunia, kabutpun menghalangi jalanNYA

Mingkin diri inilah yang berbisa

Semua teracuni,

hatiku,

hatimu,

hati mereka


"Imagine there’s no countries

it isn't hard to do

nothing to kill or die for

And no religion too

(Imagine, John Lennon)

Lennon memang salah mengimajinasikan tidak ada agama. Karena agama umat manusia mencapai kejayaan.

Betapa agama menjadi sumber bencana dan dalih pembantaian sesama manusia

Bukan agama atau ajarannya yang salah, tapi manusia yang tidak berpijak pada jalanNYA, hanya pada bayangan agamanya

Sampai sekarang agama masih jadi bahan perdebatan, tentu saja semua merasa agamanya yang paling benar

Karena agama adalah ajaran kebenaran

*tentu saja saya tidak memiliki kapasitas yang cukup membahas soal agama, makanya saya tidak ingin menulis lebih jauh dan lebih rinci

.

Di rumah, sering kali ilham ngga bantuin apa-apa buat ngerjain pekerjan rumah tangga. Dari nyapu-ngepel apalagi cuci pakaian. Tingga Mama Papa atau Adik yang kebagian pekerjaan. Pada orang lain ilham suka nawarin bantuan. Ilham jadi sering bertanya mana yang prioritas sama diri sendiri.

Mama, papa, adik... ilham memang malas, mungkin pijatan ilham bisa sedikit menyenangkan...

-ilham yang udah gede (omongannya)-

People Say Branded is Good, Brand is God

Dalam setiap perjalanan di pusat perbelanjaan, ada yang selalu memamerkan diri di depan etalase, menarik hati membeli. Kian lama Ia semakin besar ukurannya, kian beragam wujudnya. Bujukannya seringkali tidak tertahan karena menyelimuti diri yang kurang ini dengan kebesaran, kebanggaan atas pencapaian konsumsi.

Merek menjadi penentu penjualan, seakan sales amat sangat potensial yang tak kasat mata. Saking hebatnya merek, banyak yang ingin mendompleng nama tanpa izin pemiliknya. Yang kita tahu sekarang menjadi barang palsu.

Ketika pakaian jadi bagian dalam gaya hidup, tentu saja ada penilaian yang besar terhadapnya. Prestise bisa ditentukan dari sini dan mengaburkan fungsi utama, melepehkan kemungkinan seruan sosial.

***

Gw orang yang tidak puas dengan rancangan kaos-kaos sekarang yang berdesain bagus, berbentuk bagus, warna bagus, dan bermerek bagus. Seakan segala daya upaya dan kreativitas hanya dicurahkan untuk membuat tampilan nama sebuah produk menjadi luar biasa. Yang ketika dipakai akan membawa dalam perasaan bergengsi dan mencegah melihat kebawah. Seruan-seruan sosial jadi tidak kentara diantara manusia yang perlu diingatkan akan diri mereka yang hidup bersama. Padahal ada kanvas didada yang bisa ditulisi pesan singkat tapi melekat.

Jadi ingin membuat kaos yang memberi pesan....

“I buy hot designed t shirt wrote its BRAND.”

*bilang aja ngga bisa beli produk branded lam, hahay!!

WHITE SHOES & THE COUPLES COMPANY



Pelan Tapi Pasti

Mengamati lalu lintas padat Kota Jakarta

Semarak peringainya

Riuh sungguh suara manusia berkendara

melintas seenaknya merajalela

Tidak ngebut tidak lamban hati-hati hey kawan

Spion diperhatikan

Reff:

Laju melaju menerpa angin di jalan raya

Riuh meriuh ngebut janganlah terpengaruh

Tahan emosi melaju pelan tapi pasti

Jangan lupa sim dan stnk hati-hati ada razia

Keliling putar bunderan hotel indonesia

Tarik gas kearah Monas menuju arah Kota

Putar balik di Harmoni ke Kebun Jeruk kita

Lalu mampir Ragusa

Reff


Gara-gara si Boy, gw jadi pengen ngafalin lagu ini. Nona Sari, anda cocok sekali. Bravo! Bravia*!

*Bravia mah seri sebuah merek TV mas

** foto arsip WSATCC

Thursday, June 26, 2008

NIH SEBABNYA!!!

Temporary Maintenance

Thank you for visiting Friendster. While our goal is to give you 24-hour access to Friendster, from time to time, we need to do maintenance to ensure you have the best possible experience. We will be back online shortly.

fan profile

In the meantime, we would like to share some great facts about the Friendster community.

Did you know?

  • Friendster is bigger today than ever before - there are over 70 million registered members visiting us from over 75 countries globally!
  • Friendster is now the 8th largest website on the planet in terms of traffic, serving over 18 billion page views per month
  • Friendster is a leading website in many Asian countries and is now the #1 most visited site in the Philippines and Indonesia and the #2 most visited site in Singapore and Malaysia according to Alexa
  • Friendster is growing rapidly in the United Kingdom, Hong Kong, Taiwan,Japan, Korea, and China (don't forget to connect to your friends from these countries!)
  • Over 80 thousand people have joined Friendster in the last 24 hours

Additionally...

  • Friendster continues to add new features and build a global community for friends to connect, share and network with one another
  • Friendster has recently launched:
    • Apps on Friendster: Add Apps to your profile - music, photo slideshows, and more!
    • - Multiple Languages: Users now have a choice of English, Chinese (both Traditional and Simplified), Japanese, Indonesian, Vietnamese, Korean, and Spanish to navigate the site, enter content and use features.
    • - Fan Profiles: Enable entities like bands, musicians, artists, models, non-profits, athletes, websites and venues to build a fan base.
    • - Open Platform: Developers can now build and deploy widgets on top of the Friendster global social networking platform.
    • - Classifieds: Lets users search and post listings for free and access locally targeted classifieds
    • - Schools in over 10 NEW countries including: Australia, Canada, Hong Kong, Indonesia, Ireland, India, Malaysia, Norway, New Zealand, Philippines, Singapore, United Kingdom, and The United States

Thanks for being part of such a great community!

- The Friendster Team

Click here to make Friendster your Home Page

Some recent press coverage

Some great Friendster Blogs

AaarrGGhhHH!!!

Di warnet ini gw tidak bisa membuka FS!!! Siyaaalll!!!

* warnet mana?

Tua Tapi Tak Dewasa

Sampai usia 20 tahun ini gw masih aja berpikir seperti kanak-kanak pengecut yang tidak ingin menghadapi masalah dengan gagah. Gw masih terlalu takut untuk dijadikan pemimpin, untuk memegang tanggung jawab dan menjaga ritme kegiatan.

Gw tidak ingin kerja karena akan menjadi pemimpin yang lebih besar pada diri sendiri.

Gw masih sangat tergantung pada naungan.

ILAM AYO FIGHT!!! KTTA di depan mata kita hajar aja! Jangan kabur melulu! Jangan nyari temen buat keroyokan!

Teman-teman, jewer saja kalau saya jadi pengecut. Eh, tapi tetap temani ya... hehe...


-24/06/08-

Komentar Dari Ilam untuk Ilam

Setelah membaca ulang segala postingan ini, tidak adakah yang menyejukkan hati?

Akal pikiran memang pemberian Tuhan, tapi jangan salahkan Ia atas keburukan yang dibuat ciptaanNya.

-24/06/08-

JANGAN PILIH POLITISI BUSUK DAN PARTAI SEGALA CARA

Gara-gara ada beberapa daerah yang pertarungan politiknya dimenangin sama pasangan calon yang mengandung unsur keartisan, sekarang ada partai-partai yang memanfaatkan trend tersebut dengan merekrut orang terkenal tidak kompeten –kharismapun tidak- sebagai calon pemimpin. Ya ampun, siapa yang bodoh? Pengambil kebijakan atau pendukung (pemilih)?
Demi melambungkan namanya, beberapa politisi menjelek-jelekkan pemerintah sekarang dan menjamin dirinya membawa kemakmuran. Ada juga yang curi start kampanye duluan meskipun ga terang-terangan. *oke, kita tahu ada yang dua-duanya: jelek2in dan nyolong start. Busuk marusuk yang inih!

Tambahan: kenapa gw menganggap menjelek2an pemerintah sekarang itu buruk? Karena hanya dengan menjelek-jelekkan tidak mengubah keadaan. Coba liat, pernah ga si dia itu benar2 peduli dan prihatin? Preet... mungkin nanti, h-sekian menjelang pemilihan. *Hahaha!! Satir sekali Ilam ini.

-24/06/08-

Yang Ini Rasanya Sayang Dilewatkan

Waktu-waktu masih rame demo penolakan kenaikan BBM dulu, ada perbincangan antara gw sama Riri. Gw yang menganggap diri sebagai calon orang pemerintahan dan sudah mendapat informasi versi pemerintah secara sadar maupun tidak akan condong ke pemerintah. Sedangkan Riri, meskipun punya posisi yang hampir sama, tapi dia juga aktif di pers mahasiswa yang memang kritis.

Mengikuti kata2 orang yang lebih tua dan lebih pintar, gw beranggapan kenaikan BBM emang harus terjadi karena anggaran yang harus ditombokin bikin nyengir kecut. Jadi demo2 itu ya sia-sia, malah ga guna, malu-maluin mahasiswa aja samper ribut2 segala.

Riri punya pandangan berbeda. Dia bilang rakyat ngga mau tahu apa yang jadi masalah pemerintah karena itulah tugas pemerintah, sedangkan mahasiswa yang berdemo itu, biarpun ngga berguna, itulah yang membuat rakyat merasa dibela. Karena udah ngga ada lagi yang ngebela.

Gw yang memang jarang memijak di tanah kering yang keras, manggut-manggut aja dan speechless (*oke, gw emang sering banget speechless, kalah debat mulu. Puas?! Puas?! xP). Bener kata Riri, bener juga kata gw. Hanya berbeda darimana memandang. Dan waow Ri! Ilam masih sering harus meriksa rasa kemanusiaan dan masih tercengang-cengang aja sama lompatan pikiran Ri. Manusia kreatif jenis kritis.

Membuat rakyat merasa dibela menurut gw gagasan yang... apa ya? Aneh, unik. Saat kehidupan begitu pragmatis dan hedonis begini masih aja ada yang mikirin membesarkan hati orang lain yang ngga dikenalnya, dan bahkan ngga “memberi apa-apa” padanya.

Solidaritas. Biarpun mungkin sebenarnya yang berteriak itu sedang membela orang tuanya yang semakin susah saja, atau yang merasa harus mengurangi kunjungan ke pesta kesenangannya, tapi yang penting solidaritas itu masih ada untuk orang yang tidak bisa berbuat apa-apa.

Rakyat miskin kita bayak, tapi ngga bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk dirinya sendiri.


*yang eneg adalah politisi2 yang manfaatin momen ini buat jelek2in pemerintah sekarang dan mengangkat dirinya sendiri.


-24/06/08-

CURIOSITY KILL THE CAT

Gw pengen nonton film MAY, tapi ga kedapetan karena keburu ditarik dari 21, mungkin kurang laku. Padahal kayaknya itu film bagus karena ada unsur sejarah dan ilmu sosialnya yang menimpa etnis Tionghoa waktu Tragedi Mei 98.

Kata Gaby, film2 bagus (mungkin maksudnya yang membuat penontonnya lebih berfikir dan memberi wawasan baru) itu cepet ilangnya dari 21. Kalo diliat2, iya juga sih, abis penontonnya sedikit. Kemaren aja waktu gw nonton film FIKSI yang ikut Pusan International Film Festival, penontonnya cuma belasan orang. Padahal hari Jumat sore lho itu! Disaat liburnya para pelajar pula.

Tapi yang pengen diceritain sebenernya bukan film vs selera konsumen di Indonesia, hehe... jadi ceritanya saat itu, gw ketemu seseorang yang gw kenal yang juga mahasiswa perfilman. Gw yang menaruh minat di ‘dunia seperti itu’ membuka pembicaraan dengan mengeluhkan keinginan menonton film MAY yang ngga kesampaian.

Gw : “Men (kata ganti), lo udah nonton film May belom? Gw pengen nonton tapi keburu ga ada di bioskop.”

Men : “Ngga tau gw.”

Gw : “Kata temen gw filmnya bagus!” (teringat kata Amy dan Gaby)

Men : “Bagus menurut siapa?”

Gw diem... Bagus menurut siapa? Ngga mungkin gw bilang bagus menurut Amy sama Gaby karena tidak menunjukkan kejelasan segmen penonton. Akhirnya gw diem dan malas melanjutkan obrolan. Setelah itu gw jadi menyesal kenapa ga ngomong “Bagus menurut orang yang udah nonton film jauh lebih banyak dari lo.” (pikiran jahat, ngga boleh diturutin)

Dengan menyesali sikapnya yang tidak bisa menjadi duta perfilman yang seharusnya memasyarakatkan film, gw merenung apa alasan dia berbuat seperti itu. Apakah karena sudah merasa lebih tahu dan terganggu dengan pernyataan tidak ilmiah dari orang yang ngga punya latar belakang film memadai ini? Atau sudah bosan dengan pertanyaan yang kurang variatif mengenai bidangnya sama kayak gw menghadapi pertanyaan mengenai akuntansi yang tidak juga gw kuasai? Atau juga karena capek menghadapi gw yang selama ini menyampaikan omong kosong tentang berbagai hal waktu ngobrol?

Mungkin hipotesis terakhir ada benarnya juga. Jadi, selama ini gw memang merasa sangat sotoy waktu ngobrol sama si Men itu. Salah sih, tapi sebenernya gw pengen obrolan lebih lancar dan siapa tau ngasih ‘sesuatu’ buat orang itu. Lancarnya obrolan kan lumayan siapa tau gw dapet jawaban mengenai hal2 yang selama ini jadi pertanyaan, siapa tau dapet informasi mengenai dunia perfilman. Siapa tau kan? Memancing informasi dengan informasi.

Pernah baca dimana gitu istilah “Curiosity kill the cat” yang maksudnya kucing-kucing mati karena keingintahuannya. Ngerti kan maksudnya? Hehe... kan kucing suka main2 tuh, kejar sana-kejar sini, cakar ini itu, nomprok apa aja. Nah, bisa aja dia kelindes atau apa waktu lagi main2 sama sesuatu. Gitu contohnya...

Mungkin itu juga menimpa gw. Karena pengen tau aja, gw jadi melahap informasi yang mungkin belom valid, nanya-nanya mengganggu, dan mengusik rahasia karena gak peka. Dan rasa ingin tahu membahayakan pemiliknya.


-24/06/08-

Monday, June 23, 2008

Ucapan Selamat

Selamat saya ucapkan kepada adik-adik saya yang dodol dan saya sayangi:

1. Gabriella Alodia atau Gaby yang diterima di Geologi ITB

2. Shinta Paramita atau Shnt yang diterima di Geografi UI

Meminjam kata-kata Gaby, kalian adalah Super Solmet Sow!

Mungkin karena telah merasa seperti satu keluarga, saya menjadi ikut bahagia mengikuti setapak langkah kalian menuju pencapaian hidup dan semoga juga kehidupan.

Ternyata ada hubungan antara PLATALAM 34 dengan pilihan pendidikan kalian. Ayo! Kita buat PLATALAM ada dimana-mana!!!

PLATALAM! Jaya Jaya Jaya!!!

Tidak Benar-benar Bahagia dalam Pesta

Sejak tahun-tahun belakangan, gw tidak merasakan keriaan yang hebat atas adanya suatu perayaan. Semua mengalir begitu saja.

Karena apakah ini? Apa karena gw terlalu hidup dalam diri sendiri sehingga tidak peduli pada apa yang diluar diri? Atau karena terlalu banyak perayaan atas banyak hal dengan dilakukan pesta untuk menimbulkan keriaan yang artifisial, yang pura-pura?

Gw sudah bersyukur atas banyaknya kebahagiaan yang gw terima. Mungkinkah syukur ini yang memupuskan keinginan merayakan?

Atau sebaliknya, hati gw sudah semakin hampa digerogoti kehidupan hedon yang dijalani sadar ataupun tidak? Tapi gw tidak sehedon mereka dalam pandangan gw.

Kita, manusia masa kini, mencari kesejatian hidup dari kesenangan dalam pesta ria. Saat pesta bubar, yang tinggal adalah kelelahan dan keuangan yang perlu ditata ulang.

22 JUNI 2008 : JAKARTA 481 TAHUN

Jakarta ibukota negara kita. Sekarang sudah berusia 481 tahun, sudah tua dan semoga tidak renta. Meskipun semakin banyak wabah, masalah, dan bencana yang mendera.
Jakarta 481 tahun, meskipun banyak perdebatan kapan tepatnya Ia berdiri, tapi seremoni tetap dijalankan. Karena kita tak ingin tersandung sejarah.
Jakarta yang kita caci namun juga dipuji, yang ingin kita tinggalkan namun jadi tempat kita mengikatkan diri, jakarta yang kita telantarkan namun kita andalkan.
Jakarta jadi mimpi dan kecemburuan. Dalam posisinya yang tidak menentu Ia tetap melaju. Dengan wajahnya yang keriput dan bopeng, Ia tutupi dengan bedakan dan riasan. Toh, masih banyak yang suka.
Jakarta ikon Indonesia, dengan berbagai nuansa. Wisata yang unikpun bisa dilakukan : wisata sosiologis. Perhatikan penduduknya, penuh warna, dari yang biasa sampai paling gila semua ada, bikin geleng-geleng kepala.
Jakarta... Jakarta... Jakarta... Jakarta... Jakarta... Jakarta... Namamu Ku ulang, dan datanglah kerinduan. Selamat Ulang Tahun Jakarta, selamat untuk Kita, penduduknya.

Sebuah Pengakuan

Malam ini gw sudah membuat pengakuan yang mungkin mengubah atau tidak mengubah sesuatu, tetapi seperti dalam setiap pengakuan, selalu ada kelegaan yang menyusul belakangan.

SAMPO : RACUN KECOAK TERAMPUH

Kabar gembira untuk orang-orang yang phobia kecoak! Ternyata untuk membuat kecoak dirumah Anda koit dalam sekejap, tidak perlu mencari benda-benda ajaib. Karena benda ajaib itu mampir di rambut kita setiap hari!

Ya! SAMPO! Telah diuji selama beberapa bulan dengan memakai puluhan kecoak percobaan, SAMPO! Dari SAMPO yang mengandung protecting serum sampai yang mengandung kemiri untuk menghitamkan rambut dapat dengan mudah meng-KO kecoak kurang dari 30 detik!

Cara pengeksekusian: Tendang atau dorong dengan air kecoak inceran Anda sampai terbalik. Seperti yang kita ketahui, kecoak bernafas melalui perut, maka teteskan SAMPO apapun yang Anda punya ke perut kocoak kesayangan untuk hasil maksimal. Tunggu hingga beberapa detik. Kecoak yang sudah mati lemas bisa anda bilas ke saluran air.

Keunggulan produk: SAMPO mudah didapat dan membuat lantai jadi wangi. Pembunuhan dengan SAMPO juga tidak menghasilkan bangkai kecoak mencret.

Efek samping: sisa SAMPO yang tidak dibilas membuat lantai licin dan berbahaya.

Persyaratan dan kondisi: Penetesan SAMPO ke daerah kepala dan tubuh bagian atas lainnya tidak memberi efek kilat mematikan; pada kecoak yang birahi mungkin lebih kuat bertahan dan menggelepar melarikan diri.

Penjelasan: kemungkinan efek mematikan SAMPO selain meracuni juga menghalangi pernafasan kecoak dengan cairan kentalnya yang menutupi lubang-lubang pernafasan.

Informasi lain: Pengujian telah dilakukan juga dengan menggunakan cairan pemutih dan obat serangga semprot, namun tidak memberikan hasil yang memuaskan. Karbol wangi membutuhkan waktu lebih lama dari SAMPO untuk membunuh. Kemungkinan percobaan lain diharapkan dari para pembaca untuk menambah perbendaharaan pengetahuan kita, siapa tau bisa bikin info open source cara mengatasi kecoak.

Pelajaran yang dapat di petik: Hati-hati terhadap SAMPO!

*SAMPO = shampo = shampoo

Thursday, June 19, 2008

bersyukurlah ada global warming

kita harus bersyukur dengan adanya global warming karena dengan adanya dia (baca: global warming) dunia semakin hangat sehingga kedamaian akan tercapai. yang berarti:
-sikap para manusianya hangat2 yang berarti ramah
-om-om senang dan tante-tante girang ngga perlu mencari kehangatan diluar sana karena ga perlu kemana-mana karena dunia sudah hangat
-kehangatan dicari2 semua orang. yang kedinginan ingin kehangatan, yang kepanasan nggak masalah kalo udaranya jadi hangat
-hubungan antar negara jadi hangat sehangat minum teh bersama keluarga kayak di iklan2, ga ada lagi perang dingin dan hubungan yang memanas
-udah ga ada lagi kontroversi foto2 dan video panas alias hot! foto dan video jadi hangat alias warm, kan malah nyaman tuh!
kita harus hati-hati dengan global cooling dan global hotting. karen global cooling membuat orang2 secara umum menjadi tidak peduli dan global hotting secara umum bikin gontok2an.

ah, ada-ada saja dik ilham ini... yang tidak bermutu kok dilepas di ruang publik. bisa melanggar peraturan kebersihan itu...

semua mungkin selama belum terjadi

anak sekolah anak kuliah pada libur semua
orang kerja lumayan bisa dikitan kena macet
pusat hiburan jadi rame
tontonan banyak ditawarkan

jadi liburan mau kemana?
masa magang si? dikit lagi kerja juga
mau nyuri start diperintah2?
ooh, mau gajinya...

banyak teman kampus keluar jakarta
lebih tepatnya ke indonesia

eh kita ngomong apa aja si dari tadi?
iya nih tambahin sampah aja di blog ini
ah biarin, dia kan ladi malu soalnya kalah
kalah kenapa?
kalah dua! telak semua

yang pertama?
blognya jauh tuh mutunya sama simplyiyo
yang kedua?
masih rahasia, ga mao cerita2. mulanya sih dari fs

sekarang ilam kemana?
nonton kungfu panda kali
atau ngerjain KTTA?
ktta mah impossible, se impossible bunuh diri

lah kenapa bunuh diri?
udaahh!! napa dibahas yang ngga mungkin!
terus apa yang mungkin
apa ya?
semua mungkin
selama belum terjad
kalo gitu masih ada kemungkinan bunuh diri dan ngerjain ktta? kan belom terjadi
jadi ilam mungkin....

HAPPINESS, Pameran tunggal Irwan Ahmett. Asik-asik nikmatin seni

Hari Jumat 13 Juni gw sama Amy ke RURU (Ruang Rupa) Gallery di Tebet. Pengennya kita ngeliat pamerannya Irwan Ahmett yang judulnya HAPPINESS. Kita tu nyampe jam 6 sore, sayang beth, padahal waktu pembukaannya jam 5 ada cuap-cuapnya Mas Iwang. Kan lumayan bisa dapet ilmu, ato paling ngga ngutip kalimatnya buat ngemeng2, hehe...

RURU Gallery tuh bentuknya rumah biasa yang disunglap jadi tempat pameran, makanya agak susah nyarinya waktu itu. Di depannya gw liat udah ada orang lumayan rame, sekitar 25an orang gitu. Maklum, halamannya gak luas2 amat, jadi 20an orang udah keliatan penuh. Mereka keliatan pada saling mengenal, jadi bikin gw sama Amy ngerasa ‘asing,’ kayaknya sih para pekerja seni atau mahasiswa seni, soalnya ya... gitu deh (lo juga bisa nebak kalo suatu kelompok itu anak gaul hanya dengan ngeliatnya kan...?).

Emang kayaknya yang agak kurang dipameran ini ruangannya yang ga gede! Tapi karena otak gw udah di set untuk HAPPY karena sedang menghadiri pameran yang judulnya HAPPINESS, semuanya jadi ga masalah. ^o^

Di dalemnya ada macem2 instalasi dan art work yang kalo gw sotoy si ngepop dan urban style begitu. Ada foto2 kebahagiaan orang yang ber’tapi’ (punya konsekuensi/belum terlaksana); HAPPINESS BOX, kotak karton unik; Quote2 orang terkenal; Brainstorming tentang kebahagiaan; Mad Paper (Kertas curahan kekesalan); Tong RUR (Recharge Ur Relationship); Pray Area; dan lain2 yang sulit dideskripsikan, hehe... Dan banyak yang bisa dicoba dari yang dipamerin itu.

Menurut gw pameran itu... OKRE! Alias Oke dan KREatif, halah-halah apasih. Mmm,, belom banyak orang yang mengeksplorasi kebahagiaan dalam karya kreatif, dan ternyata ketika ketika kreativitas, imajinasi, dan kebahagiaan disajikan bersama hasilnya ngga cuma enak dipandang, tapi juga bikin senang, bikin pengen idup bahagia selamanya kayak Cinderella.

Karya favorit gw... 1. Braistorming kebahagiaan! Karena punya banyak informasi dan kata2 yang menarik. Tapi yang teryahud adalah sentuh duitnya. Jadi ada tulisan di tembok kira2 gini: “sentuhlah, maka kamu akan lebih bahagia” dan panahnya itu menunjuk ke bawah tembok yang dicelahnya diselipin duit seribuan! Hak3! Mana bisa gw bahagia cuma karena nyentuh seribuan, tapi gw bisa bahagia ngebayangin lucunya usaha ngebuat orang bahagia dengan ketidakmungkinan bahagianya nyentuh serebu, hak3x!! udah itu duitnya dikasih cap warna merah lagi, kayaknya tulisannya “specimen” atau apaa gitu...

2. Quotenya si Dhani yang menasihati jangan punya istri terkenal (hihi...) sama quotenya Cinta Laura. Gw lupa apa katanya Cinta, yang lucu bahasanya itu englindonesia, khas sekali sodara-sodara!!!

Dan yang ke-3. Tong RUR. Ngobrol berdua di dalem tong seru kali yaaa...

Seperti dalam pameran lain, pengunjung bisa ngisi testi. Testi disini pake papan yang ditempel di tembok. Asik lhoo... beda!

Ada yang bikin malu juga waktu di pameran itu, ceritanya abis makan gw pengen buang piring styrofoamnya... karena kebingungan nyari tempat sampah (ngga buang sampah sembarangan, change yourself), gw bertanyalah sama salah satu panitia (panitia disono pake kaos oblong putih dengan tulisan Irwan Ahmett), “Mas-mas, tempat sampahnya dimana ya?” Mas-mas yang tersenyum waktu gw ajak ngobrol itu jadi kebingungan nyari tempat sampah, akhirnya dia ngasih kardus bekas Aqua. “Disini aja.” Gw bales “Tengkyu..” trus pergi. Abis itu gw ngerasa ada yang ngga beres. Apa ya? Ternyata mas-mas panitia itu adalah Irwan Ahmett!! Padahal potonya udah ada dimana2! Anjiirr!! Malu gw! Pasti dia juga keki, bayangin aja dipameran tunggal lo dan sebelumnya nama lo udah dikenal banyak orang, tampang lo udah masuk TV karena bikin proyek inspiratif, lo gak dikenal sama anak gak tau diri yang ngomong sama lo cuma buat nanyain tempat sampah! AaahhHH!! Harusnya gw bertanya hal yang lebih berbobot! Kayak :”Mas Iwang, Change Yourselfnya inspiratif banget. Sekarang apa proyek selanjutnya?” ato “Apa sih mas inspirasinya yang ngebuat Mas Iwang ngambil tema kebahagiaan disaat orang2 fokus pada ketimpangan?” ato yang paling dangkal, setelah diambilin tempat sampahnya gw nanya: “Mas, adakah kebahagiaan nyariin orang tempat sampah ditengah pameran kebahagiaannya Mas?”

AaarrGGHH!! Mas Iwang, maafin saya ya... Biarpun situ kemungkinan kecil baca tulisan ini, tapi saya pengen banget minta maaf lewat tulisan ini...

Akhirnya, setelah kesenagan, kelucuan, dan kemaluan (baca : melakukan hal memalukan) yang terjadi, saya menyimpulkan kalo pameran ini Out of The Box pada saat ini, kreatif secara tema. Semoga pameran di RURU dan dari Irwan Ahmett bisa terus ada dan ‘mengejutkan.’

-iLam 14/06/08-

Keterangan :

1. Irwan Ahmett (Iwang) si seniman yang berprofesi sebagai Desainer Grafis Profesional. Penggagas proyek Change Yourself (2005-2007). Menurut data di booklet, udah pernah pameran beberapa kali di Indonesia dan sekali di Singapura. Pernah juga jadi peserta pameran sekaligus pembicara diskusi di “Festival Tanda Kota” Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

2. Change Yourself (2005-2007) adalah kampanye untuk mengubah diri kearah yang lebih baik. Waktu gw SMA gaungnya kerasa, soalnya ada iklannya di MTV yang jadi tontonan favorit anak SMA. Selain di MTV juga berkampanye lewat presentasi, acara radio sendiri, merchandise, dll. Situsnya www.chagneyourself.info.

3.Ruang Rupa adalah organisasi nirlaba yang didirikan oleh sekelompok seniman untuk mendorong kemajuan gagasan seni rupa dalam konteks urban dan lingkup luas kebudayaan melalui pameran, festival, laboratorium seni rupa, workshop, penelitian, dan penerbitan jurnal.

Programnya workshop, pameran, dan Jakarta 32oC (pameran dua tahunan karya visual mahasiswa Jakarta).

Alamatnya Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6, Jakarta Selatan, 12820. Telepon 021 8304220, email info@ruangrupa.org, www.ruangrupa.org.

4. Pameran HAPPINESS berlangsung dari 14 - 28 Juni 2008 pukul 11.00 – 21.00.

Hal Menarik Dari Sana :

- 93.000.000 hasil yang didapat ketika kita mengetikkan kata happiness di Google.

- Orang miskin menganggap kebahagiaan adalah KEKAYAAN

Orang lapar menganggap kebahagiaan adalah KENYANG

Orang melarat menganggap kebahagiaan adalah KEKUASAAN

Orang biasa menganggap kebahagiaan adalah POPULARITAS

Sumber : Pengalaman pribadi dan booklet pameran HAPPINESS.

Tentang Kenaikan BBM

Demo penolakan dimana-mana, pemerintah keukeuh aja. Ini demokrasi Bung! Kalian bebas bicara, tapi kami kan yang punya kuasa.

-ilam 20/05/08-

100 Tahun Kebangkitan Nasional

Kebangkitan Nasional dirayakan dengan pesta.

Harusnya dengan apa yang nyata?

Ngga tau juga, kita kan bisanya komentar aja.

-ilam 20/05/08-

Thursday, June 12, 2008

Karena Bicara Itu Gampang

Beberapa orang temen gw dikampus dulunya aktif di SMA. Beberapa ada yang anak OSIS. Di kampus, orang-orang itu tidak gw kenal sebagai orang yang aktif, dalam arti sempit ikut organisasi resmi dan kepanitiaan kampus, maupun dalam arti luas berperan dalam pembentukan suasana kebersamaan yang ceria, berbaur, berkomunitas, berdiskusi, jadi kakak asuh, atau lainnya.

Posisi mereka sekarang adalah pengamat. Mereka melihat apa yang rusak dalam lingkungan organisasi kampus, mereka melihat sampah-sampah dalam kegiatan kampus. Posisi mereka sekarang sangat terbatas. Mereka tidak membetulkan apa yang rusak, mereka tidak membereskan sampah berserakan. Mereka sebatas melihat -> Mecerna -> berkata : seharusnya tidak begini, saya ingin begitu.

Lalu sedikit orang yang ‘ngerasa diteriakin’ berusaha benerin kerusakan, mungutin sampah. Tapi mereka ga tau gimana benerin yang bener, kemana buang sampah yang ngga nyampah lagi... karena ketika mereka berbalik untuk bertanya mereka hanya melihat kerumunan yang melihat dari jauh, tidak tahu siapa yang tadi berteriak (atau berbisik).

Banyak pihak menyalahkan sesuatu yang tidak benar-benar berwujud, intangible. Sesuatu yang melesukan keinginan mereka bergerak dan membuat muak, sesuatu yang membuat sedikit orang yang ‘ngerasa diteriakin’ jadi seragam : kaku kurang kreatif gegabah bisa juga bebal. Sesuatu berbentuk sistem, bisa juga atmosfer organisasi, ada juga yang bilang campur tangan yang terlalu banyak dari suatu lembaga.

Orang yang dulunya aktif lalu menjadi pasif (apatis) akan lebih berbahaya daripada orang yang pasif darisananya. Karena lidah mereka bisa sangat tajam dengan serangan yang bertubi, yang membuat lawannya kehabisan kata. Mereka juga berbahaya karena banyak kepala yang mengharapkannya, tapi mereka tidak bergerak.

Gw rasa bergabung membentuk organisasi tandingan atau mungkin yang lebih baik, organisasi perealisasi aspirasi, jauh lebih berguna daripada menyalahkan satu pihak namun dalam waktu bersamaan masih tergantung padanya.

Pembuktian lebih baik daripada gerutuan.

Rosone Dirasani

Makanya jangan cuma marah sama orang kaya!” Kata Tukul di Empat Mata 11Juni. Kata Dia lagi, “Lapangan pekerjaan itu di depan mata! Jangan cuma nyari pekerjaan yang pasti-pasti aja!”

Edisi itu bintang tamunya Gus Pur, Jarwo Kuat, Syahrini, Sugeng W, dan Veri. Buat gw yang jadi bintang di mata gw malem itu Sugeng sama Veri. Bukan, bukan mentang2 namanya sama ama Bokap Gw... Si Sugeng itu penyandang cacat kaki yang buat kaki palsunya sendiri (liat iklan Kuku Bima yang Roso itu), si Veri anak muda yang bikin usaha jualan replika makanan dari lilin. Yang lebih hebat dari dua orang ini, Pak Sugeng mbikinin kaki palsu buat orang lain tapi ngga dikomersilin (ga jual kaki palsu, tapi pemesan bawa bahannya sendiri, ntar dibuatin); si Veri ngajak temen2nya bantuin usaha, jadi buka lapangan kerja.

Kreatifitas memang anugerah. Dan anugerah lebih cepat datang pada orang yang peka, yang memperhatikan sekitarnya, yang ngga cuma terpaku pada kemalangan atau juga ke’aku’annya.

Too Short Time for Many Things


Waktu mau mulai ujian BudNus UTS kemarin, gw papasan sama Arissa, trus dia bilang “Waa, aku belum siaap!! Kenapa waktunya selalu ngga cukup..?!” Gw cuman bengong... Kenapa waktunya selalu ngga cukup (buat belajar)? Untuk gw pribadi sih udah tau jawabannya : belajarnya baru H-1 malam. Mungkin untuk Arissa juga gitu, mungkin untuk orang lain juga gitu. Kenapa selalu terburu2? Padahal bisa santai kalo dicicil dari jauh-jauh hari. Gw ga percaya sama alasan kalo belum mepet belum bisa belajar (meskipun gw sering mengatakan begitu), sebenernya kita bisa tapi males... Buktinya orang semales Ilam bisa mulai latihan soal SPMB 1 bulan sebelumnya karena pengen banget jadi mahasiswa UI. Kita ngga ngomong niat, karena pasti semua orang punya niat baik untuk diri sendiri. Jadi integritaslah yang penting.

Coba kalo gw bisa belajar sebelum tatap muka dengan dosen di kelas, coba kalo gw udah nyicil jauh2 hari sebelumnya, masa-masa ujian udah kayak latihan soal. Mungkin ini makna lain falsafah orang Jawa : “Alon-alon waton klakon” yang diartikan biar lambat asal selamat. Ya lambat karena udah dicicil dari jauh2 hari, ya selamat karena pada waktu mulainya udah siap.