Friday, June 15, 2007


I

Jumat, 8 Juni 2007,
Abis shalat Jumat gw ke Pondok Labu buat bayar listrik. Abis itu rencananya mau ke Perpumda (lagi). Ngajak Gaby, ketua PLATALAM sekarang buat perpanjang ato balikin buku. Eh, tapi dia & Nitha malah ngajak ke Istora, ke pesta buku. Rencana kacau lah. Sebenernya gw emang menghindari dateng kesana, tapi ternyata tu penyakit "nafsu buku" kambuh lagi. Jadilah kepake duit 80ribuan buat beli buku. Tau dapet berapa? 7 buku men!! ke gramed palingan juga dapet 3.
Nah,, salah satu buku yang gw beli tu jadi tiket buat lomba baca cerita Betawi. Hari sabtu lombanya (waktu nulis ini lagi malem sabtu). Niatnya si pengen ikut, tapi setelah baca sekilas bukunya, "aahh, humor biasa. Ga bisa menjiwai ni!" Jadilah sekarang masih seret ide penceritaan dan penjiwaan. Liat besok lah. Kekeke,,,
Setelah ngobrol sama Gebrot (Gaby), taulah gw kalo bapaknya orang teater koma. Wakwaww!! Kebetulan yang bagus. Yah, gw lagi tertarik sama pertunjukan seni.
Dirumah, bingung baca yang mana. Udah jadi kebodohan, buku yang gw punya ga semuanya gw baca. Banyak beth yang baru setengah dibaca. Mungkin karena kesotoyan gw beli buku yang ga mudah dicerna. Bodoh... (yang bodoh, pilihan bukunya atau otak gw yang bodoh ga gampang mencerna?)


II

Membicarakan beberapa acara TV.
Nama saya Ilham. Saya ngga suka politik. Makanya ngga semangat baca berita politik di koran atau menonton acara macam Republik BBM dan Editorial (biarpun ga melulu politik, tapi kental unsur mempertanyakan kinerja pemerintah -lembaga politik-).
Menyoal Republik BBM, rasanya hambar aja ya humornya buat Saya. Dangkal karena cuma memparodikan pemimpin dan keadaan bangsa. Biarpun ada usul solusi pemecahan masalah, tapi itu ngga begitu keliatan. Soalnya yang menonjol dan mendominasi justru celetukan-celetukan tiruan tokoh negara yang bisa dibilang ngga berbobot.
Beda lagi sama Save Our Nation. Nah yang ini lumayan berbobot. Soalnya selain ngundang pembicara yang kompeten dan pihak otorisator, acara ini juga bisa dibilang adil karena diisi kelompok-kelompok masyarakat atau lembaga yang berkepentingan dan pro dan kontra terhadap tema yang diangkat. Adanya pihak-pihak pro-kontra ini bisa dipakai untuk cross checking kebenaran kata-kata masing-masing pihak. Tapi masalahnya, apakah solusi dan keluhan yang dihasilkan dari acara itu bisa nyampe ke pihak yang punya wewenang? Kalaupun nyampe, apakah akan dijalankan? Ah, kan udah jadi rahasia umum kalo pihak-pihak berwenang di negeri kita kupingnya tebel, kepalanya keras, imannya tipis, dan nuraninya sekarat.
Sekarang kita ke acara yang lebih ringan. Empat Mata. Akhir-akhir ini saya sering ngeliat ada staf Tukul yang baru. Ada dua. Yang satu laki-laki bencong yang mengalami masalah dengan pengendalian suara dan suka muncul tiba-tiba. Yang satu lagi wanita bernama Anita. Tentang lelaki aneh itu ga perlu dibahas dulu ya. Sekarang saya mau bahas wanita bernama Anita itu. Ceritanya dia asistennya si Tukul ya? Wah, kalo bener pasti asisten yang nakal & binal ya. Mungkin juga oportunis. Kenapa? Karena seringnya Ia menggoda Tukul dan pemirsa dengan tingkah laku mengodanya. Sengaja menunjukkan sex appeal, begitu maksudnya. Agak mengganggu ya, kayaknya kok genit banget sama Tukul, padahal semua tahu kalo Tukul udah punya istri. Dalam hati jadi timbul pertanyaan: "Lho, apa Empat Mata mau kembali ke formatnya waktu masih di TV7 dulu ya? Kok, sekarang kembali menuju menjadi tidak berbobot dengan humor yang dangkal dan memberi hiburan mesum lagi?" Adoow, hiburan mesum kan udah ada dimana-mana, kenapa ditampilin di Empat Mata? Padahal dulu imagenya dimata saya udah bagus lho. Yang buat menarik dulu adalah kemampuan Tukul Arwana yang wong deso dan katro menjadi pembawa acara yang piawai memunculkan suasana ceria, bintang tamu lebih terbuka, ditambah lagi kemampuan astrologi-psikologi yang lumayan. Yang buat saya mikir acara ini bisa buat orang susah jadi semangat belajar biar sukses. Yah, tapi sayang sekarang udah hampir tinggal dagelan. Semoga dugaan saya salah...


III

Udah tau kan kalo mau belajar harus sama ahlinya? Nah, karena gw bukan ahli di bidang apa2, makanya tulisan ini jangan jadi obyek belajar. Tapi coba aja jadi bahan hiburan. Ah, lebih bagus kalo bisa jadi renungan.
Waktu dengar kata politikus kok gw ngerasa kata-kata itu agak aneh ya? Ambigu, dan arti keduanya bisa menggambarkan keadaan sebenarnya. Ngga ngerti? Mari kita artikan kata politikus secara asal. Politikus berasal dari dua kata, yaitu Poli dan tikus. Poli adalah bahasa Yunani (asal) yang berarti banyak, bedangkan tikus berasal dari bahasa Indonesia yang berarti hewan pengerat yang...(ah bingung, pokoknya tau tikus kan? hehe).
Jadi poitikus artinya sekumpulan orang-orang yang bertindak seperti tikus (lho?!).
Naah,,, pas kan? Liat, tikus mainnya dimana? Tempat kotor, got! Nah orang poliik apa ngga kotor tuh? Konspirasi dimana2, munafik, omong kosong, pembohong, menindas, membunuh, egois.
Tikus nyari makan gimana? Ngorek sampah atau mencuri makanan manusia. Nah, politikus emangnya dapet duit dari mana? Ngorek2, ngancem, dan meres para donatur. Juga nyuri duit rakyat.
Tikus bikin penyakit. Banyak, pes & leptospirosis contohnya. Nah, politikus juga bikin penyakit masyarakat! Mulai dari kerusuhan sampai pembunuhan.
Tikus bikin kerusakan. Politikus? Nah, negara kita ancur karena apa? Karena elit politiknya pada mikirin diri sendiri dan kelompoknya. Rakyat cuma dimanja kalo lagi ada maunya. Sebelum pemilu contohnya. Jadi masi mau percaya begitu saja sama poliTIKUS?


IV

Menjelang pemilihan gubernur DKI Jakarta, kota ini jadi punya banyak acara. Yang sponsorin siapa lagi kalo bukan dua calon gubernur dan wakil gubernur kita.
Lha, dulu kemana? Baiknya kok waktu lagi mo ikutan pemilihan aja.
Sebenernya pilihan yang dilematis. Mungkin ada banyak warga Jakarta yang ngga setuju sama dua-duanya. Tapi apa daya? Pemilihan akan tetap berjalan, dan siapapun yang menang akan tetap berkuasa. Bagaimanapun baik-buruknya.
Rakyat kebanyakan kita masih terlalu bodoh dan ga ada pijakan yang kokoh untuk menuntut dan menagih keadilan. Pemerintahlah yang berkuasa. Sistem dan mentalitas pemimpin kita ga ngasih kesempatan untuk menegakkan keadilan dan kejujuran.
Makanya korupsi masih tetap berjalan, kebohongan bertahan, dan tirani tak tergoyahkan.
Caranya aja yang diganti jadi pemilihan langsung, tapi yang dipilih tetap ga berubah tipenya.
Berapa ya dana kampanye mereka? Dapet dari mana? Siapa aja yang ngasih donasi? Apa mungkin ngasih donasinya bener2 ikhlas tanpa ada latar belakang kepentingan?
Dana kampanye.... Emang ada sih.
Ah, daripada repot ga menghasilkan,
Ayo kita rame2 ajuin proposal!! Mumpung lagi pada baik bagi-bagi rejeki!!


V

00.32
Tikus mengalahkan kami!!!
Kulkas rumah gw pintunya jebol karena terlalu lama menanggung beban botol2 air yang ga berguna.
Untuk mengantisipasi serangan tikus ke kulkas yang ga berpintu itu, di depan kulkas dipasang karton ber-lem tikus dengan umpan kepala ikan. Barusan waktu gw lagi ngambil minum ternyata kepala ikan udah ga ada dan lemnya masih utuh. Siapa yang pintar?
Rumah ini semakin menunjukkan lemah dan renta tubuhnya....


VII

Gw baca curhatan temen gw yang hari2nya waktu itu lebih sibuk dan melelahkan dari biasanya. Dan dia menyesal karena ga punya pacar yang bisa nyemangatin.
Oh, cuma segitukah gunanya pacar?
Waktu kepikiran kalimat diatas, gw jadi mempertanyakan soal yang lebih umum: Apa gunanyakah pacaran?
Ahaha,,, bolehlah pembaca sekalian bilang kalo gw ngomong gini karena sindrom pasca pacaran yang gagal.
Yah, mungkin. Tapi sekarang pertanyaan itu bener2 muncul di kepala gw, bukan karena pengen menumpahkan kekesalan apalagi menghindari kenyataan. (maaf buat yang lagi pacaran atau yang pro pacaran)
Betewe, Gw ga berani nulisin lebih jauh tentang pertanyaan apa manfaat pacaran. Takut kena kualat.
Biarlah pokok bahasan ini kalian kembangkan sendiri atau mungkin hanya ada di pikiran gw.
Karena gw masih mungkin kembali pengen pacaran... Tentu aja kalo udah ada ZZzzt lagi sama seseorang. Siapa kutaktahu.
Mungkin kamu? kamu? atau kamu? -khusus cewew-


VIII

Terima kasih versi Sabtu., 10 Juni 2007 pk. 01.14
Terima kasih pada Norma, karena kesabarannya mendengarkan cerita dan menemani disaat labil.
Terima kasih pada Isna yang mengiringi perjalanan bertujuan tak menarik.
Terima kasih pada Aled yang menghargai humor2 payah yang orang lain malah mencibir
Terima kasih pada Dhika dan Lana yang punya kata bermakna
Terima kasih pada Bayu dan Risma yang masih mengingatkan pada teman2 yang baik
Buat Tuhan, Emak, Bapak, Enyak, Baba, Embah, Embah, dan adik2, saya selalu berterima kasih dalam hati pada kalian


IX

Ajakan.
Buat teman2 yang kurang kerjaan atau malah ingin bekerja untuk kemanusiaan, gw ada berita bahagia.
Kita bisa jadi relawan Yayasan Mitra Netra yang bergerak di pendidikan dan pengembangan penderita tunanetra dengan membantu mengetikkan buku dalam bentuk soft copy Microsoft Word. Soft copy ini nantinya bakal diubah jadi tulisan Braille untuk dicetak biar bisa dibaca para penderita tunanetra.
Minat baca mereka besar lho! Dari artikel yang gw baca dari ruang baca Koran Tempo, pengunjung perpustakaan Mitra Netra sehari bisa sampe 80 orang! Jadi alangkah bergunanya usaha kita memberi mereka akses yang lebih baik terhadap ilmu dan kegemaran membaca.
Masalah copyrights gw ga ngerti.
Untuk pertanyaan lebih lanjut silahkan aja hubungi Yayasan Mitra Netra:

Jl. Gunung Balong II No. 58, Lebak Bulus
Jakarta Selatan 12440, Indonesia
Telp: 021 765 -1386
Fax. 021 765 - 5264

Website: www.mitranetra.or.id
E-mail: humas@mitranetra.or.id atau netra@dnet.net.id

Buat yang mau lebih serius atau yang pengen nyumbang (bisa nyumbang lho!), silahkan hubungi pengurusnya. Soalnya gw bukan pengurus, juga bukan relawan. Cuma tertarik dan pengen ikutan. Coz waktu ada acara World Book Day Festival '07 di gedung Depdiknas, Mitra Netra buka stand.
Ayo, ayo, kita saling berbagi! ,,n_n,,
Alangkah senangnya bila mereka juga bisa melihat dunia dengan membaca.


X

Jadi sastrawan itu enak! Pemikiran lo bisa dibaca dan mungkin digemari dan dipanuti bukan hanya orang-orang yang hidup sezaman dengan lo, lapi juga generasi setelah lo.
Tau kerennya? Meskipun terkenal, ga bakalan de lo dikerubungin orang2 dan dikuntit wartawan kacangan. Karena orang awan ga ada yang bener2 ngeh sama sosok fisik lo. Beda kan sama pemain2 sinetron negeri kita. Kemampuannya ga seberapa dibilang selebriti, padahal kebanyakan ga bisa bicara di kancah dunia. Kelakuannya amburadul malah disorot media, dikagumi orang2 dan diberi simpati. Hah, betapa dangkalnya apresiasi seni di negeri ini.

Penulis bukan siapa2, hanya orang sok tahu dan sering punya pemikiran yang berbeda dari lingkungannya


XI

Berantas pornografi!!! Karena saya mulai gemar. Saya tidak ingin rasa berdosa dan hina selalu membayangi. Apakah kalian yang pro pornografi merasakan apa yang saya rasa? Hmm,,, sifat manusia memang berbeda2.

Catatan terkini:
1. Ternyata gw ga ikut lomba baca cerita betawi karena kesiangan. Pas gw nyampe udah pengumuman pemenang. Nyengir...
2. Semalem (Minggu, 10 Juni 2007) akhirnya ada juga tikus yang terperangkap. Dia menjerit2 dan ketakutan waktu gw dateng. Dan gw dengan senang hati nakut2in tikusnya. Hahaha...

No comments: