Thursday, January 21, 2010

Saya Banyak Menulis Sedang Tertawa!


Tanpa melihat ulang apa yang sudah saya tulis, saya sudah bisa memastikan kalau saya telah terlalu banyak tertawa waktu berbicara dengan teman-teman. Setiap komentar berisi "hahaha", "hehehe", "wkwkwk", dan sejenisnya. Tapi dalam hati saya suka bertanya: "Apakah saya sebahagia itu?" Sebenarnya saya tidak selalu bahagia, lagipula tawa saya juga tidak selamanya dilandaskan rasa suka, bisa saja untuk menutupi kekesalan atau malah ejekan? Yang pasti percayalah kawan, dari sekian banyak tawa yang saya lontarkan, sedikit yang tidak benar-benar tertawa. Jadi jangan berkecil hati. Lagipula kalau tidak berbicara, ngobrol, tidak akan sesering itu saya tertawa.

Ternyata berkomunikasi sesama manusia menghasilkan kebahagiaan ya! Yah, memang seharusnya seperti itu komunikasi yang baik, yang positif. Masih mau mengotori dengan hinaan? Ah sudah basi. Ketika kita mengejek orang lain, bukankah kita telah memasang perangkap untuk diri sendiri? Dengan mengejek, kita membuka pintu kepada orang lain untuk juga melontarkan ejekan pada kita. Bukan cuma sang korban, tapi juga penonton. Dan selamat! Suatu saat kita harus menerima. Mungkin ada yang cukup egois dengan tidak membiarkan dirinya disalahkan atau bahkan tidak mengakui kesalahan. Caranya? Ya dengan kebohongan. Benar-benar komunikasi ejekan telah menjadi lingkaran setan.

Kembali ke pembicaraan awal, kenapa ya banyak sekali tertawa? Kalau saya sih karena senang bercanda dan tidak ingin menyinggung, makanya tertawa sebagai tanda keinginan saya untuk mengajak bercanda, santai. Kalau anda bagaimana?

Friday, January 1, 2010

Reviu? Bukan. Ngomongin She's the Man

LATAR BELAKANG
She's the Man, diperankan oleh Amanda Bynes. Film 2006 ini baru gw tonton bareng Angga & Mba Winda. Komedi romantik, jelas Mba Win. Oke, malam itu saya ingin menonton film yang ringan saja. Mualailah filmnya.
Ceritanya sih tentang usaha seorang cewek, Viola (Amanda Bynes) yang suka sekali main bola dan tergabung dalam klub sepak bola wanita di sekolahnya, Cornwall. Tapi karena peminatnya terlalu sedikit, maka ekskul tersebut dibubarkan sekolah. Ingin terus bermain sepak bola, Viola meminta ikut bergabung dalam tim sepak bola laki-laki sekolahnya. Namun permintaannya ditolak sang pelatih, malah Viola diejek bahwa wanita tidak mungkin mengalahkan lelaki.
Disaat yang tepat, kakak Viola, Sebastian (James Kirk) pindah sekolah ke Illyria. Belum juga masuk sekolah, Sebastian cabut satu minggu ke London untuk manggung. Kebetulan Illyria adalah calon lawan Cornwall dalam pertandingan sepak bola yang akan datang. Merasa ingin membuktikan bahwa pernyataan bahwa perempuan tidak dapat mengalahkan laki-laki itu tidak benar, Viola menyamar menjadi kakaknya agar dapat masuk dalam tim sepak bola Illyria untuk dapat mengalahkan Cornwall.
Singkat cerita Viola berhasil menyamar jadi Sebastian dan diterima jadi pemain inti tin Illyria dan tibalah saatnya pertandingan dan mereka...? Tonton saja filmnya. Karena film remaja, tentu saja dibumbui cerita cinta, kekonyolan, dll lah. Juga satu lagi... ketidaklogisan cerita.

KETIDAKLOGISAN CERITA
Selalu muncul pertanyaan ketika gw menonton film ini yang menyebabkan tidak dapat menikmati cerita sepenuhnya. Mari gw uraikan sebagian:
1. Viola menyamar sebagai lelaki dan sekamar dengan Duke (Channing Tatum) selama hampir 2 minggu dan berinteraksi dengan kawan-kawan lainnya. Apa insting cowok-cowok itu ga menangkap kehadiran betina?
2. Karena berbagai hal kebetulan, Sebastian asli yang bermain bola di babak pertama pertandingan. Sebastian ga bisa maen bola, makanya dia ditarik sama pelatihnya. Tapi di babak kedua Sebastian gadungan gantiin Sebastian Boongan, setelah merengak-rengek dia diizinkan pelatih buat main lagi. Hello! Pemain yang udah diganti ga bisa dimainin lagi om! Ini Sepak bola, bukan Bola Basket ataupun American Football!
3. Ditengan pertandingan babak kedua ada keributan antar pemain dan cukup diselesaikan oleh pelatih Illyria. Hey! Kemana wasitnya? Mana kartunya? Orang tonjok-tonjokan kok!

OASIS
Yang membuat gw bertahan nonton film ini adalah ketidakinginan untuk merasa penasaran karena cuma nonton setengah. Yah, sebenarnya alasan utama adalah karena AMANDA BYNES! Lucuuu! Ekaspresinya itu... Ah, oke sekali. Hahahay! Oke, saya suka lihat dia.


SOSIAL
American style! Lo bisa liat orang ciuman di restoran, jalanan depan asrama, pesta dansa, lapangan bola, DIMANA-MANA!!! Pertandingan bolanya juga diselingi adegan pamer organ yang biasanya ketutupan pakaian dalam. ouch! Saat melihat sih gw senang, tapi jangan sampai ini terjadi di negeri kita deh. Hehe, egois ya?
Inilah yang jadi kiblat gaya pergaulan anak muda. Ckckck....
Ga perlu membahas adat ketimuran atau apa, tanyalah sama hati nurani, apa ini pantas? Bukannya gw munafik ga pernah nyium, tapi apa harus dipertontonkan? Kayak kambinglah kalo dimana sempat, siapapun diembat. Kawan, ambil baiknya, buang buruknya.

Dan pada saat yang sama di stasiun TV swasta nasional menayangkan film komedi horor yang isinya cewek seksi-seksi.

Jadi apa yang dapat anda simpulkan setelah membaca ini? Ga ngerti? Ga penting? Paling ngga ada bonus potonya Amanda ya...


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/She%27s_the_Man
http://www.imdb.com/title/tt0454945/synopsis
http://gallery.newkerala.com/wallpaper/Amanda-Bynes/